wmhg.org – ACEH. Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa nilai tukar rupiah masih dalam kondisi stabil meskipun mengalami tekanan akibat penguatan dolar AS.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Juli Budi Winantya mengatakan, fenomena ini terjadi karena arus modal global yang mengalir deras ke Amerika Serikat (AS), menyebabkan dolar menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia.
Dampak dari penguatan dolar AS ini terlihat pada depresiasi berbagai mata uang dunia termasuk euro, yuan Tiongkok, dan yen Jepang.
Meskipun rupiah juga tertekan, stabilitasnya dinilai masih terjaga dibandingkan mata uang negara lain.
Rupiah sendiri juga mengalami tekanan, tapi kita melihatnya stabilitasnya masih bisa terjaga, ujar Juli dalam acara Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh, Jumat (7/2).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti kawasan euro dan Jepang, depresiasi rupiah justru lebih terkendali.
Namun, jika dibandingkan dengan mata uang negara berkembang seperti rupee India, yuan Tiongkok, dan won Korea Selatan, pergerakan rupiah masih sejalan.