wmhg.org – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang sulitnya perjuangan partai dalam 10 tahun terakhir. Sebab, partai lambang mercy itu berada di luar pemerintahan alias oposisi.
Sejak tahun 2014 setelah masa jabatannya sebagai presiden periode 2004-2014 berakhir, Partai Demokrat berada di oposisi pemerintahan Joko Widodo. Selama masa itu, SBY mengungkap partainya kerap mengalami kesulitan.
Hal ini disampaikannya saat acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Partai Demokrat di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
Sepuluh tahun ini sebagaimana Ketua Umum, Bung AHY katakan tadi, bukanlah tahun yang mudah. Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, ujar SBY.
SBY mengatakan, menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi tak sepenuhnya keinginan pihaknya. Meski tak menyebut secara gamblang, ia menyatakan ada pihak yang tak mau Demokrat gabung pemerintah.
Karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah, jelasnya.
Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu, lanjutnya.
Kini, Partai Demokrat telah bergabung ke kubu pemerintah dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mendapatkan kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Demokrat juga masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan memenangkan kontestasi politik itu.
Tetapi percayalah, keadilan akan datang. Kasih sayang Tuhan, Allah SWT akan tiba. Insyaallah, setelah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, Insyaallah habis gelap, terbitlah terang, tambah SBY.