wmhg.org – Peristiwa tewasnya Selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari Hasibuan pasca operasi sedot lemak di WSJ beauty Skin Clinic, Depok dianggap perlu menjadi pembelajaran. Imbas kasus tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) meminta masyarakat berhati-hati memilih klinik untuk lakukan tindakan bedah tersebut.
Wakil sekretaris umum Perdoski dr. Fitria Agustina, Sp.KK., menyampaikan bahwa operasi sedot lemak atau liposuction seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik.
Sementara itu, diketahui bahwa Ella Nanda melakukan tindakan di WSJ Klinik yang berstatus klinik pratama. Artinya penanganan dilakukan dokter bersertifikat, tapi bukan spesialis.
Sejauh yang saya tahu, liposuction merupakan tindakan medis spesialistis, kata dokter Fitria kepada wmhg.org, dihubungi Selasa (30/7/2024).
Dia menambahkan bahwa kolegium kedokteran Indonesia serta shared competency Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah punya standar khusus terkait hal tersebut.
Yang berkompetensi melakukan liposuction menurut kolegium kedokteran Indonesia, dan shared competency IDI adalah dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika (Sp.BP-RE) dan Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (Sp.DVE), imbuhnya.
Fakta soal WSJ Klinik
Dinas Kesehatan Kota Depok sebelumnya angkat bicara terkait kasus tewasnya selebgram Ella Nanda usai menjalani operasi sedot lemak di WSJ Klinik pada Senin (22/7/2024) lalu. Ternyata WSJ Klinik baru mengantongi izin tiga atau 19 Juli 2024 sebelum Ella Nanda menjalani operasi sedot lemak.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati menyebutklinik tersebut telah melakukan proses perizinan sejak Desember 2023 dengan pengajuan sebagai klinik pratama.
Artinya, jelas Mary, pelayanan di klinik tersebut dilakukan oleh dokter umum.
Hanya saja, klinik juga menyertakan dokumen sertifikasi pelatihan dokter karena pelayanan yang diberikan terkait dengan estetika.