wmhg.org – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI siapkan TPS khusus di daerah-daerah yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pihaknya sudah mengumpulkan KPUD, Bawaslu, para kepala daerah setempat hingga Kapolda untuk berkoordinasi dalam menyediakan TPS tersebut.
Tito menyampaikan kalau pihak-tersebut kini sedang melakukan pendataan masyarakat sesuai kartu identitasnya. Sebab, ada warga yang mengungsi tidak sesuai dengan alamat domisili KTP.
Ada tiga yang terdampak, Pilkada Provinsi, kemudian yang kedua adalah Pilkada Flores Timur, karena ada yang yang mengungsi ke Sika, dan kemudian Sika itu sendiri. Akan dibuatkan TPS khusus, oleh KPUD, Bawaslu juga menyetujui, kata Tito usai rapat tingkat menteri di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Rabu (20/11/2024).
TPU khusus tersebut dibuat di lokasi pengungsian, sehingga menyesuaikan dengan kondisi. Tito menyampaikan, KPUD kini lakukan pendataan serta asal para pengungsi agar warga tetap bisa menggunakan hak pilih sesuai dengan daerah.
Mantan Kapolri itu menyebut kalau jumlah pengungsi yang memiliki hak pilih mencapai belasan ribu orang.
TPS di tempat pengungsian itu dan jumlahnya (pengungsi punya hak pilih) melibatkan lebih kurang 12 ribu orangnya, ucapnya.
Diketahui, pengungsian erupsi Lewotobi tersebar di tiga posko. Data Polri, jumlah pengungsi di Posko Pengungsian Konga ada sebanyak 1.437 orang, yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas.
Selain itu, posko di Lewolaga terdapat pengungsi sebanyak 1.192 jiwa, yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas.
Sementara itu posko di Bokang, terdapat jumlah pengungsi sebanyak 572 jiwa yang terdiri dari 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 disabilitas.