wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) mencatatkan inflasi secara tahunan sebesar 0,76% year on year (yoy). Inflasi ini tercatat lebih rendah bila dibandingkan Desember 2024 sebesar 1,57% yoy.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, inflasi pada Januari 2025 ini terendah sejak Januari 2000, atau 25 tahun lalu.
“Inflasi tahunan Januari 2025 adalah yang terendah sejak Januari tahun 2000,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/1).
Adapun bila dilihat secara bulanan IHK mencatatkan deflasi sebesar 0,76% month to month (mtm) pada Januari 2025.
Amalia membeberkan, tarif listrik menjadi komoditas penyumbang utama deflasi pada Januari 2025, dengan tingkat deflasi sebesar 32,03% dan andil deflasi 1,47%.
Untuk diketahui, pemerintah memberikan diskon listrik 50% bagi pengguna listrik dengan daya dibawah 2.200 VA mulai Januari hingga Februari 2025.
Amalia menambahkan, bila melihat lima tahun terakhir, selain pada Januari 2025, perubahan tarif listrik terjadi pada Juli dan Agustus 2022, dikarenakan adanya tarif adjustment atau penyesuaian tarif tenaga listrik pada kuartal III-2022 yang tertuang dalam surat Menteri ESDM Nomor T-126/TL.04/MEM.L/2022 tanggal 2 Juni 2022 tentang penyesuaian tarif tenaga listrik.
Sebagai catatan, Amalia membeberkan, terkait diskon ini juga dipandu oleh consumer price index manual, yang menjadi acuan bagi seluruh kantor statistik di dunia termasuk BPS dalam menghitung IHK.
“Dampat kami sampaikan, diskon itu dicatat dalam perhitungan inflasi jika kualitas barang dan jasa dalam kondisi normal. Kemudian harga diskon tersedia untuk banyak orang. Dengan demikian diskon tarif listrik juga tercatat dalam perhitungan inflasi dalam BPS yang diumumkan,” tandasnya.