wmhg.org – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Ridwan Kamil meminta tim pemenangannya agar tidak lengah meski kekinian pihaknya unggul elektabilitasnya dalam survei terbaru Poltracking Indonesia dengan angka 47,5 persen.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengemukakan bahwa kontestasi politik lokal Jakarta akan selalu dinamis.
Ya saya bilang dari awal Pilkada Jakarta akan ketat, akan dinamis, itulah kenapa ke Pak Ariza (Ahmad Riza Patria) ke tim, jangan lengah. Terus sosialisasi menjangkau masyarakat, kata RK saat ditemui Waduk Aseni, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (28/9/2024).
Menurutnya, dengan adanya hasil survei juga pihaknya bisa memetakan mana daerah yang nya kuat mana yang lemah.
Berbagai survei rentangnya di 47, 48, 57, metodenya beda-beda lah. Tapi yang saya terima, angkanya berkisar plus minus di rentang itu, ujarnya.
Apapun itu masih ada 2 bulan, kelebihan survei Poltracking kita tau, daerah mana kita kuat, mana yang lemah, sambungnya.
Di sisi lain, ia mengaku bahagia dari survei ternyata dirinya banyak dipilih oleh pemilih Betawi.
Yang saya bahagia juga dari suku Betawi ternyata malah memilih RIDO kan. Jadi artinya orang Betawi juga paham bahwa siapa yang peduli dengan budaya betwai, mungkin itu yang merkea pilih, katanya.
Sebelumnya diberitakan, Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub-cawagub) pada Pilkada Jakarta 2024.
Hasilnya, Pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengungguli dua pasangan calon lain dengan raihan elektabilitas 47,5 persen.
Kemudian Pramono-Rano berada di posisi kedua dengan 31,5 persen, sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen. Adapun jumlah undecided voters atau pemilih yang belum menentukan jawaban ada 15,9 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengemukakan, ada sisi menarik dalam elektabilitas kandidasi politik di Pilkada Jakarta 2024. Ia kemudian menunjukan dalam Pilkada Jakarta menunjukan tren yang tidak ada di daerah lain.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan berdasar calon gubernur saja, maka Ridwan Kamil mendapat 48,9 persen, Pramono Anung 22,1 persen dan Dharma Pongrekun 4,1 persen, sedangkan yang tidak jawab atau undecided voters 24,9 persen.
Sedangkan untuk elektabilitas calon wakil gubernur saja, Hanta mengatakan justru Rano Karno mendapat elektabilitas yang paling tinggi, yakni 37,6 persen. Sementara, Suswono 27,6 persen, Kun wardhana 4,8 persen, tidak jawab 30 persen.
Ini yang menarik, terbalik posisinya. Kalau tadi Ridwan Kamil unggul dari Pramono Anung; untuk Cawagub, Rano Karno lebih unggul selisih 10 persen dibandingkan Suswono yang wakilnya Ridwan Kamil, yaitu hanya 27,6 persen, katanya.
Ia mengemukakan fenomena tersebut berbeda dengan daerah lain yang pernah disurvei oleh Poltracking. Hanta menyebut hanya di Jakarta saja ditemukan faktor popularitas dan elektabilitas Cawagub lebih tinggi, yang terjadi pada pasangan Pramono Anung-Rano Karno.