wmhg.org – JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat 8,3% pada kuartal III 2024. Ekonom memproyeksikan, hingga akhir tahun 2024 ULN Indonesia masih akan meningkat.Â
Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto memproyeksikan ULN Indonesia trennya masih akan meningkat hingga akhir 2924.
Hal itu didorong oleh kebutuhan pembiayaan bagi pembangunan dari sisi pemerintah, adanya kebutuhan korporasi hingga prospek suku bunga global yang akan turun.Â
Saya lihat untuk tren pertumbuhan hutang luar negeri secara umum masih akan meningkat, ungkap Myrdal kepada Kontan, Jumat (15/11).
Myrdal mengatakan ULN Indonesia yang meningkat didorong oleh kondisi kebutuhan untuk pembiayaan dari sisi pemerintah maupun korporasi yang cukup tinggi.
Hal itu seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh positif. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Di sisi lain iklim suku bunga global juga kondusif, terutama setelah adanya tren penurunan suku bunga The Fed. Ini kelihatannya juga mendorong untuk permintaan utang luar negeri juga meningkat, ujarnya.
Meski begitu, Myrdal juga melihat dari sisi rasio ULN dibandingkan dengan GDP masih akan konsisten di bawah 40%. Namun tetap harus mewaspadai perkembangan dari sisi pasar keuangan global ataupun juga iklim suku hubungan global.
Selain itu juga dampak dari faktor geopolitik, terutama kebijakan dari sisi Donald Trump perlu diwaspadai.
Ini yang patut kita waspadai, terutama ini yang berdampak ke kondisi dari sisi indikator eksternal kita, baik itu indikator seperti nilai tukar, ataupun juga indikator seperti suku bunga global, jelas Myrdal.Â
Adapun, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat 8,3% pada kuartal III 2024. Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar US$ 427,8 miliar.