wmhg.org – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB Ashari Tambunan mendukung wacana anak sekolah diliburkan satu bulan penuh selama Ramadhan oleh Pemerintah.
Nantinya, jika kebijakan itu benar diberlakukan maka peserta didik bisa mengisi liburan dengan kegiatan positif berbasis komunitas di lingkungan masing-masing.
“Peserta didik nanti bisa diarahkan untuk mengikuti kegiatan tadarus, buka bersama, hingga kajian di masjid atau musala di sekitar tempat tinggalnya. Dengan demikian mereka bisa memahami arti penting kebersamaan di lingkungan masing-masing,” kata Ashari Tambunan kepada wartawan, Rabu (1/1/2024).
Ashari mengatakan, wacana libur sekolah selama Ramadan bukan hal baru. Menurutnya kebijakan tersebut juga diambil saat Gus Dur menjadi presiden.
Selain itu saat Presiden Soeharto kebijakan tersebut juga pernah dijalankan. Untuk itu langkah tersebut sangat positif.
“Saya menilai langkah tersebut sangat positif agar peserta didik mampu menjalankan ibadah puasa secara khusyuk di bawah pengawasan orang tua masing-masing,” katanya.
Ia menilai akan banyak manfaat jika peserta didik belajar di rumah selama bulan Ramadan. Menurutnya satu sisi peserta didik bisa menjalankan puasa dengan lebih serius, di sisi lain orang tua juga jauh lebih tenang karena intensitas anak di luar rumah selama Ramadhan juga jauh lebih berkurang.
“Sekolah tetap bisa memberikan tugas belajar secara daring sehingga materi pelajaran juga tidak ketinggalan,” katanya.
Legislator asal Sumatera Utara I tersebut mengatakan, Kementerian Agama bisa mengandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mengadakan berbagai kegiatan bagi anak usia sekolah di wilayah masing-masing.
Kegiatan tersebut bisa dalam bentuk pesantren kilat, tadarus bersama, buka bersama, hingga salat jamaah di setiap waktu salat rawatib.
“Dengan demikian kesetiakawanan sosial selama Ramadan di lingkungan kota hingga pelosok perdesaan kembali terbangun dengan kuat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo M Syafii, mengungkapkan, jika ada wacana untuk meliburkan anak-anak sekolah satu bulan penuh saat Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025.
(Iya) sudah ada wacana (libur anak sekolah satu bulan penuh saat Ramadhan 2025), kata Syafii di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Kendati begitu, kata dia, adanya hal itu baru sebatas wacana belaka. Pemerintah menurutnya masih akan membicarakan untuk diambil keputusan.
Oh kami belum bahas, tapi bacaanya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu, katanya.
Sebelumnya, beredar luas video berisi narasi Presiden R Prabowo Subianto melalui Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memutuskan anak sekolah akan diliburkan satu bulan penuh saat Ramadhan 2025.
Adanya video tersebut viral di media sosial TikTok hingga Facebook.
Adapun pemerintah terakhir kali memutuskan meliburkan anak sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadhan terjadi di era kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Meski dliburkan Gus Dur menganjurkan sekolah-sekolah membuat kegiatan lain seperti pesantren kilat.