Jakarta, CNBC Indonesia – Simpanan valuta asing (valas) melesat tinggi, seiring dengan tren melemahnya nilai tukar Rupiah sepanjang tahun ini. Dilansir dari Refinitiv, mata uang garuda dibuka menguat tipis 0,03% di angka Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin (29/7/2024).
Data Distribusi Simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah simpanan valuta asing sebanyak Rp1.388,04 triliun, atau mencakup 15,8% dari total simpanan yang dihimpun secara keseluruhan per Juni 2024. Pertumbuhan simpanan valas pun meroket 20,7% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Juni 2023.
Namun, himpunan simpanan valas itu turun 0,5% dari bulan Mei 2024. Sepanjang tahun hingga Juni atau secara year to date (ytd), simpanan valas tumbuh 6,5%, lebih tinggi dari simpanan rupiah yang hanya tumbuh 2,3% ytd.
Sementara itu, simpanan mata uang Rupiah yang mencakup 84,2% total simpanan, mencapai Rp7.378,56 triliun per Juni 2024. Jumlah itu hanya tumbuh 6,4% yoy.
Adapun secara keseluruhan simpanan yang terhimpun mencapai Rp8.773 triliun dari 106 bank umum (BU) per paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan jenis simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada jenis tabungan, yakni mencakup 98,1% total rekening simpanan per Juni 2024. Diikuti dengan giro sebanyak 5.531.842 rekening atau 0,9%, deposito sebanyak 5.466.152 rekening atau 0,9%, dan deposito on call sebanyak 18.666 rekening atau 0,0%.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan mayoritas tabungan valas warga RI mengalami penurunan, kecuali pada kelas tabungan di atas Rp 5 miliar.
\”Kalau kita lihat pembagian, yang [valasnya] tumbuh paling besar itu yang [tabungan] di atas Rp 5 miliar. Kalau [tabungan] di antara Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar itu pertumbuhannya negatif,\” jelas Purbaya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan Mei 2024, Selasa (28/5/2024).
Adapun dari total simpanan yang terhimpun, porsi simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar yang mencakup 54,0% total simpanan, dengan total Rp4.735,33 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,6% yoy per Juni 2024.