wmhg.org – JAKARTA. Ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 mencapai 5,08% year on year (yoy).
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan bahwa angka proyeksi ini lebih rendah apabila dibandingkan realisasi di kuartal I-2024 yang tercatat 5,11% yoy.
Myrdal berpendapat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 didorong oleh faktor peak season yang masih berlangsung terutama pada periode Lebaran. Selain itu ada faktor kenaikan gaji PNS dan gaji ke-13.
Ini tetap menopang daya beli masyarakat, kata Myrdal kepada Kontan, Jumat (2/8).
Dari sisi pemerintah masih tetap menjaga daya beli dengan menjaga kestabilan harga komoditas strategis seperti BBM, tarif dasar listrik dan LPG 3 Kg.
Sementara dari sisi investasi juga membaik. Kemarin kita lihat data dari BKPM kuartal II baik FDI (Foreign Direct Investment) dan domestik relatif membaik, ujarnya.
Myrdal juga melihat, performa ekspor tumbuh moderat yang dipengaruhi nilai tukar rupiah dan juga dari aspek harga komoditas yang cukup bertahan di level agak tinggi.
Ke depan, Myrdal melihat bahwa pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada pada angka 5,08%.
Ia bilang kemungkinan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 akan menurun, tapi masih di atas 5%.
Kemudian di kuartal IV-2024 akan naik lagi karena ada momentum Pilkada dan agenda akhir tahun. Jadi secara keseluruhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 diharapkan bisa tumbuh di level sekitar 5,06%, ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 akan tetap tumbuh di atas 5%.
Kami memperkirakan untuk triwulan II-2024, berarti antara April-Mei-Juni akan tumbuh di 5,0% atau bahkan sedikit di atas 5,0% secara year on year, kata Sri Mulyani sekaligus Ketua KSSK dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (2/8).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024.
Selain itu, Sri Mulyani juga memperkirakan bahwa kinerja ekspor Indonesia untuk sektor manufaktur dan pertambangan akan meningkat pada kuartal II-2024.
Terutama kedua tujuan negara emerging yang sekarang memiliki peran yang makin besar yaitu India dan Tiongkok. Kedua negara ini merupakan mitra dagang utama Indonesia, ujarnya.