wmhg.org – JAKARTA. Porsi kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (BI) mencapai 41,97% pada Agustus 2024.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, porsi kepemilikan asing pada SBN tercatat sebesar Rp 837,34 triliun, atau setara 14,4% dari total penerbitan SBN mencapai Rp 5.844,67 triliun, pada 20 Agustus 2024.
Sementara itu, porsi kepemilikan asing di SRBI mencapai 27,57% pada 22 Agustus 2025. Sehingga bila di total, kepemilikan asing pada SBN dan SRBI mencapai mencapai 41,97%.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, porsi kepemilikan asing dalam SBN dan SRBI masih dalam batas aman, selagi The Fed akan melakukan penurunan suku bunga tahun ini dan tahun depan sesuai ekspektasi pasar.
“Karena kalau terjadi skenario suku bunga The Fed tidak turun atau justru yang akan membuat investor asing keluar dari pasar emerging market seperti Indonesia,” tutur Myrdal kepada Kontan, Jumat (23/8).
Di samping itu menurutnya porsi kepemilikan asing dalam SBN saat ini juga masih rendah, namun bila The Fed jadi memangkas suku bunga, maka akan mendatangkan permintaan asing, yang diperkirakan meningkat ke level 15%.
Terkait SRBI, Myrdal menyebut memang porsi kepemilikan asing di SRBI saat ini cukup besar, namun menurutnya masih relatif aman. Alasannya karena tenor yang ditawarkan SRBI cukup pendek.
“Dalam periode ke depan kemungkinan suku bunga global maupun domestik akan turun. Jadi tentu apa yang terjadi di market SRBI akan mengikuti kondisi kalau suku bunga secara global atau domestik akan turun juga,” ungkapnya.
Adapun Myrdal meramal, apabila The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) tahun ini, maka nilai tukar rupiah diprediksi menguat ke level Rp 15.843 per dollar AS.
Namun, jika The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin tahun ini, maka rupiah akan ada di level Rp15.652 per dolar AS.