wmhg.org – Mayjen Rudy Saladin, mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapatkan promosi menjadi Panglima Kodam V/Brawijaya, menggantikan Mayjen Rafael Granada Baay yang dipindahkan menjadi Pangdam Jaya.
Pergantian ini resmi berdasarkan SK Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang diterbitkan pada 24 Juli 2024.
Sebelum promosi ini, Rudy Saladin menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Rudy, yang menjadi ajudan Presiden Jokowi dari 2019 hingga 2021, dikenal sebagai salah satu orang terdekat presiden.
Rudy Saladin memiliki rekam jejak yang cukup impresif dalam karier militernya. Dia pernah menjabat sebagai Dandim 1008/Tanjung Tabalong, Sekretaris Pribadi Kepala Staf Angkatan Darat (Sespri KSAD), dan Danbrigif 6/Trisakti Baladaya pada tahun 2017-2018. Kemudian, dia bertugas sebagai Asops Kodam VI/Mulawarman dari 2018 hingga 2019 sebelum menjadi ajudan Jokowi.
Setelah masa jabatannya sebagai ajudan, Rudy dipromosikan menjadi Danrem 074/Warastratama dan kemudian menjadi Danrem Surya Kencana.
Pada tahun 2023, dia ditunjuk sebagai Sekretaris Militer Presiden oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, menggantikan Laksda Hersan yang dipromosikan menjadi Pangkoarmada III.
Rudy Saladin, kelahiran Ujung Pandang (sekarang Makassar) pada 17 September 1975, adalah lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 1997 dan peraih penghargaan bintang Adhi Makayasa serta Tri Sakti Wiratama.
Selain pendidikan di dalam negeri, Rudy juga menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di US Army Command and General Staff College Fort Leavenworth dan Webster University St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, di mana dia meraih gelar S2 dalam bidang Hubungan Internasional.
Dengan pencapaian ini, Rudy Saladin menjadi jenderal bintang dua termuda di TNI, menyandang pangkat Mayor Jenderal sejak 9 November 2023. Selain itu, dia adalah orang pertama dari angkatan Akmil 1997 yang mencapai pangkat bintang dua.