Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah simpanan nasabah tajir makin tebal pada pertengahan tahun ini. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kenaikan ini dalam Ringkasan Eksekutif Distribusi Bank Umum Juni 2024.
Data tersebut mencatat total nominal simpanan di bank umum 106 (BU) per Juni 2024 mencapai Rp8.773 triliun naik 8,48% secara tahunan (yoy). Dari total besaran tersebut, porsi simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar yang mencakup 54,0% total simpanan, dengan total Rp4.735,33 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,6% yoy.
Sementara itu, tiering simpanan di atas Rp2 miliar hingga Rp5 miliar terhimpun sebesar Rp696,12 miliar per Juni 2024, melesat 5,9% yoy. Kemudian, simpanan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar dengan naik 5,2% yoy menjadi Rp528,28 miliar.
Yang menarik, berdasarkan jumlah rekeningnya, nilai rekening dengan tiering nominal di atas Rp5 miliar paling sedikit, yakni 141.018 rekening atau hanya 0,0% dari keseluruhan, dan tumbuh 9% yoy. Lantas, mayoritas dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun berasal dari jumlah minoritas rekening.
Kemudian tiering nominal Rp2 miliar hingga Rp5 miliar sebanyak 218.408 rekening atau 0,0% dan keseluruhan. Tiering nominal Rp1 miliar hingga Rp2 miliar sebanyak 371.741 rekening atau sebanyak 0,1%.
Jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp100 juta yang mencakup 98,8% total rekening simpanan, dengan total 577.085.076 rekening. Jumlah itu tumbuh 12,1% yoy.
Namun berdasarkan jumlah dana yang terhimpun, tiering nominal di bawah Rp100 juta hanya mencapai Rp1.057,41 triliun per Juni 2024. Nominal tiering ini hanya tumbuh mini dibandingkan dengan yang lain, yakni 4,5% yoy.
Lebih lanjut, berdasarkan jenis simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada jenis tabungan, yakni mencakup 98,1% total rekening simpanan per Juni 2024.