wmhg.org – JAKARTA. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi penting di tengah ketatnya persaingan dunua kerja. Maka, Prakerja menggandeng ELSA Speak Indonesia. Platform pelatihan bahasa ini menerapkan kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI) dan pengenalan suara (speech recognition), bersama Paradigm.
Program pelatihan ini berlangsung sekitar 1,5 bulan, pada 14 Juni 2024 dan resmi berakhir pada 1 Agustus 2024. Tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan digital dan Bahasa Inggris, program ini juga mempersiapkan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. Kolaborasi ini diharapkan lebih banyak lagi tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan ekonomi modern dan turut serta dalam kemajuan industri di Indonesia.
Program ini diklaim meningkatkan skor kecakapan Bahasa Inggris rata-rata alumni Prakerja dari 65% menjadi 73%. Angka ini menunjukkan peningkatan 1 tingkat dari English Proficiency Level dari tingkat lower intermediate ke tingkat intermediate.
Kerjasama ini contoh bagaimana teknologi dan pendidikan dapat bersinergi untuk menciptakan program yang berdampak bagi alumni Prakerja, kata Dwina M. Putri, Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem Prakerja, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (9/8).
Menurut Deloitte, kekurangan tenaga kerja terampil secara global mencapai puncaknya dalam 17 tahun terakhir. Sebanyak 4 dari 5 perusahaan mengalami kesulitan menemukan tenaga kerja yang sesuai. Studi tahun 2023 oleh Cudy Technology mengungkapkan, hanya 30,8% penduduk Indonesia yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris.
Yasser Muhammad Syaiful, Country Manager ELSA Speak Indonesia mengatakan, pada program ini, ELSA menggabungkan kelas yang interaktif dengan tutor native speaker dan teknologi AI dalam program blended-learning bersama Paradigm. Kami harap program ini mampu berkontribusi pada peningkatan kemampuan bahasa Inggris peserta sehingga dapat mengembangkan kompetensi secara profesional, imbuh Yasser.