wmhg.org – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus mendorong peningkatan kualitas kerajinan kriya di Tanah Papua. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Forum Peningkatan Kompetensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kriya di Kota Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu . Kegiatan tersebut berlangsung atas kerja sama Dekranas dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Sri Suparni Bahlil, pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai beserta jajaran, Pj. Ketua Dekranasda Provinsi Papua Pegunungan Herwin Wanggai, para pejabat tinggi madya di lingkungan kementerian/lembaga Ex Officio Dekranas atau yang mewakili, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Pegunungan.
Mama-Mama yang saya sayangi. Hari ini Mama semua nanti akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kepintaran yang selama ini sudah dikerjakan yaitu kerajinan. Mama-Mama semua ini punya kepintaran yang orang lain tidak punya yaitu membuat noken dan kerajinan lainnya. Banyak produk kerajinan kriya di Papua yang terkenal mulai dari di tingkat lokal, regional, hingga internasional, kata Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendorong agar keunikan dari hasil produksi kerajinan masyarakat Papua seperti noken dapat terus dipertahankan. Di sisi lain, Tri mengapresiasi upaya Kementerian Investasi/BKPM yang bekerja sama dengan Dekranas, Dekranasda Provinsi Papua Pegunungan, serta Dekranasda Kota Wamena meningkatkan kompetensi pelaku UMKM Kriya melalui fasilitasi dan pembinaan/pelatihan.
Papua Pegunungan dengan keanekaragaman budayanya, memiliki potensi kriya yang sangat kaya dan unik. Setiap produk kriya Papua Pegunungan menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang luar biasa, mulai dari anyaman, ukiran, hingga produk tekstil atau sandang, tambah Tri.
Istri Menteri Dalan Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian tersebut juga mengingatkan, untuk dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, para pelaku UMKM kriya perlu terus meningkatkan kompetensi dan kualitas produk mereka.
Pengembangan produk kriya Nusantara tidak terlepas dari adanya peran kreativitas dan inovasi. Kita dapat mempertahankan kekayaan budaya Indonesia melalui kreativitas, dan kita dapat menghadapi tantangan zaman yang terus berubah dengan inovasi, urai Tri.
Dengan demikian, sambung Tri, pelaku UMKM kriya tidak hanya menciptakan produk bernilai ekonomi, tetapi juga dapat mewariskan kekayaan budaya dan tradisi bangsa Indonesia hingga dikenal dunia.
Dekranas juga berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM kriya melalui berbagai program dan inisiatif yang dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, imbuhnya.
Lebih lanjut, Tri mengajak semua pihak baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk terus mendukung pengembangan UMKM kriya di Papua Pegunungan.
Dukungan kita bersama sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM dan pelestarian budaya kriya khas Papua Pegunungan, pungkas Tri.